Thursday, 11 May 2017

Diary Life (Maaf atas Kejujuranku)

Assalamualaikum wr.wb. Salam kangen untuk sobat blogger semua, maaf banget jika beberapa bulan ini saya jarang posting. Ada beberapa kendala yaqng mungkin tidak dapat saya ceritakan, karena ceritanya akan panjang plus lebar wkwkwk :v . Okey pada kesempatan kali ini, tetap ikutan postingan saya dalam “Diary Life” dimana didalamnya terdapat cerita bagaimana seseorang mulai suka menulis, mulai menyukai hal hal puitis, dan mulai menemukan hal hal baru.
Baginya, menulis adalah bagaimana kita mengekspresikan hati dan perasaan melalui kata kata, menulis adalah tentang saya berbicara pada dunia, dan menulis adalah bagaimana cara mengubah tetesan air mata menjadi sastra dalam cerita.

*Maaf Atas Kejujuranku*
Hidupku berubah sejak hari itu, sejak aku terjatuh pada lubang yang teramat dalam. Bertahun tahun aku menghadapinya sendiri, menjalani hari hariku dengan penuh kehampaan, menjalani hari hariku dalam linangan air mata.
Memang benar, hidupku pernah lebih baik saat pertama kali aku mengenalnya, saat dirinya kujadikan motivasiku untuk belajar dan belajar hingga aku mencapai prestasi yang cukup memuaskan. Dua tahun aku mengenalnya, dua tahun itu pula aku merasakan ada hal yang berbeda dalam hati ini. Entah itu apa, akupun berulang kali mencoba untuk mengelaknya, aku mencoba untuk menyingkirkannya, sangat jauh dan sangat jauh. Namun, tak bisa kupungkiri semua semakin sesak dan semakin sesak.
Tepat dihari sebelum perpisahan itu, aku mengungkapkan semuaya pada dirinya, aku jujur tentang hatiku, tentang apa yang aku rasakan selama ini, tentang kenyamanan yang sama sama kita rasakan saat bersama. Kau selalu tertawa lepas jika bersamaku, kau selalu berbagi hal hal menarik denganku, kau selalu menemaniku disaat teman teman semua pergi ke kantin, kau dan aku saling berbagi cerita. Mungkin, kau akan kecewa dengan kejujuranku tapi itulah kenyataannya, aku tak mampu menyembunyikannya lagi.
Telah kutangguhkan hatiku sebelum menyatakan semuanya padamu, dan akhirnya hal yang kutakutkanpun terjadi. Kau kecewa denganku, ikrar yang kita sebut persahabatanpun mulai retak, sikapmu berubah dingin denganku, ucapan yang pernah kau janjikan padakupun kau lupakan. Kita sama sama kecewa, aku kecewa telah jujur padamu, dan kau pun kecewa karena rasa dan kejujuranku.
Bagaimanapun aku mengecewakannya, aku tau semua takkan kembali seperti semula lagi, semua salahku, semua memang salahku. Aku yang terlalu over dengan zona nyamanku, kini berubah pada zona ketidaknyamananku. Kau dan aku berpisah, kau tidak lagi satu sekolah denganku, komunikasipun terhenti, aku hampa, aku jatuh, dan kau pergi.
***

Okey sobat, buat kalian yang mempunyai sahabat, jangan pernah mengecewakannya, tetaplah menjadi sahabat terbaik untuk mereka. Memang, sangat sulit untuk memenjarakan rasa dalam persahabatan lawan jenis, tapi yakinlah tidak ada yang tidak mungkin. Kita dapat bersahabatan dengan lawan jenis, kita dapat mewujudkan persahabatan lawan jenis itu memang benar-benar ada, dengan 1 kunci “jangan baper”.

No comments: