Assalamualaikum wr.wb. Salam kangen
untuk sobat blogger semua, maaf banget jika beberapa bulan ini saya jarang
posting. Ada beberapa kendala yaqng mungkin tidak dapat saya ceritakan, karena
ceritanya akan panjang plus lebar wkwkwk :v . Okey pada kesempatan kali ini,
tetap ikutan postingan saya dalam “Diary Life” dimana didalamnya terdapat cerita
bagaimana seseorang mulai suka
menulis, mulai menyukai hal hal puitis, dan mulai menemukan hal hal baru.
Baginya, menulis adalah bagaimana
kita mengekspresikan hati dan perasaan melalui kata kata, menulis adalah
tentang saya berbicara pada dunia, dan menulis adalah bagaimana cara mengubah
tetesan air mata menjadi sastra dalam cerita.
*Maaf Atas Kejujuranku*
Hidupku berubah
sejak hari itu, sejak aku terjatuh pada lubang yang teramat dalam. Bertahun
tahun aku menghadapinya sendiri, menjalani hari hariku dengan penuh kehampaan,
menjalani hari hariku dalam linangan air mata.
Memang benar,
hidupku pernah lebih baik saat pertama kali aku mengenalnya, saat dirinya
kujadikan motivasiku untuk belajar dan belajar hingga aku mencapai prestasi
yang cukup memuaskan. Dua tahun aku mengenalnya, dua tahun itu pula aku
merasakan ada hal yang berbeda dalam hati ini. Entah itu apa, akupun berulang
kali mencoba untuk mengelaknya, aku mencoba untuk menyingkirkannya, sangat jauh
dan sangat jauh. Namun, tak bisa kupungkiri semua semakin sesak dan semakin
sesak.
Tepat dihari
sebelum perpisahan itu, aku mengungkapkan semuaya pada dirinya, aku jujur
tentang hatiku, tentang apa yang aku rasakan selama ini, tentang kenyamanan
yang sama sama kita rasakan saat bersama. Kau selalu tertawa lepas jika bersamaku,
kau selalu berbagi hal hal menarik denganku, kau selalu menemaniku disaat teman
teman semua pergi ke kantin, kau dan aku saling berbagi cerita. Mungkin, kau
akan kecewa dengan kejujuranku tapi itulah kenyataannya, aku tak mampu
menyembunyikannya lagi.
Telah
kutangguhkan hatiku sebelum menyatakan semuanya padamu, dan akhirnya hal yang
kutakutkanpun terjadi. Kau kecewa denganku, ikrar yang kita sebut
persahabatanpun mulai retak, sikapmu berubah dingin denganku, ucapan yang
pernah kau janjikan padakupun kau lupakan. Kita sama sama kecewa, aku kecewa
telah jujur padamu, dan kau pun kecewa karena rasa dan kejujuranku.
Bagaimanapun aku
mengecewakannya, aku tau semua takkan kembali seperti semula lagi, semua
salahku, semua memang salahku. Aku yang terlalu over dengan zona nyamanku, kini
berubah pada zona ketidaknyamananku. Kau dan aku berpisah, kau tidak lagi satu
sekolah denganku, komunikasipun terhenti, aku hampa, aku jatuh, dan kau pergi.
***
Okey sobat, buat kalian yang
mempunyai sahabat, jangan pernah mengecewakannya, tetaplah menjadi sahabat
terbaik untuk mereka. Memang, sangat sulit untuk memenjarakan rasa dalam
persahabatan lawan jenis, tapi yakinlah tidak ada yang tidak mungkin. Kita
dapat bersahabatan dengan lawan jenis, kita dapat mewujudkan persahabatan lawan
jenis itu memang benar-benar ada, dengan 1 kunci “jangan baper”.
No comments:
Post a Comment