Didalam hidup ini penuh dengan kisah, tentang pertemanan,
persahabatan, ataupun tentang cinta. Diantara itu semua terjadi karena sebuah
perasaan dan kasih sayang. Semua pasti punya rasa yang akan timbul sebuah kasih
sayang diantara mereka dan kasih sayang itu dapat berubah menjadi sebuah cinta.
Cinta antara teman, saudara, sahabat, bahkan kekasih. Bicara tentang cinta
bicara tentang kesetiaan. Kali ini saya akan mempostingkan sebuah cerita tentang
kesetiaan. Tanpa panjang lebar langsung saja pada ceritanya.
KARENA KITA SATU
Dikala sang surya mulai bersinar bersama kicaun
burung-burung yang bernyanyi merdu, membangunkan Tyas dipagi ini. Sebagai
seorang pelajar diapun bergegas bangun dari tempat tidurnya dan bergegas untuk
siap-siap berangkat sekolah. Setelah libur panjang kenaikan kelas akhirnya
dihari ini Tyas memulai aktivitasnya di sekolah. Dikelas yang baru ini dan
teman-teman yang juga baru, Tyas harus menyesuaikan kondisi yang serba baru
ini. Disaat keramaian kelas ia melihat seorang pria yang sangat menyentuh
hatinya. Entah karena apa?. Hati Tyas serasa bergetar ketika menatapnya.
Tatapan mata yang penuh dengan makna itu membuatnya jatuh cinta pada pandangan
pertama. Tyas pun tak mengerti yang terjadi kini karena dia tak pernah
merasakan jatuh cinta sebelumnya. Karena memang Tyas telah berkomitmen untuk
tidak masuk dalam dimensi cinta karena menurutnya jika ia masuk dalam dunia
cinta maka konsentrasinya akan pecah terbagi dua. Tapi tak bisa dipungkiri,
jika cinta berkata hatipun bergoyah. Semua komitmen akan hancur dan musnah
terbakar api cinta yang kian membara.
Setelah pertemuan penuh makana itu, Tyas mencari tau siapa
nama pria tersebut. Dia tak dapat bertanya pada siapapun karena jika ia bertanya
pada teman-temannya, merekapun akan mengetahui jika ia menyukai pria yang baru
ia kenal tersebut. Disaat pemilihan ketua kelas ia tak tau siapa yang harus ia
pilih karena ia belum mengenal teman satu sama lain. Tetapi dia merasa ada
sesuatu yang berbeda dari salah satu nama kadidat ketua kelas yaitu Aris. Penuh
kebingungan dan tanda Tanya. Tapi semua kebingungan itu terjawab ketika yang
menjadi ketua kelas adalah Aris. Dan ternyata Aris adalah nama dari pria yang
disukainya tersebut. Tyas pun memberanikan diri untuk mengucapkan selamat
kepada Aris.
‘’ Selamat yaa.’’
‘’ Iya..terimakasih. Salam kenal, kamu siapa? ‘’ jawab Aris
dengan senyum diwajahnya.
‘’ Tyas.’’ Balas Tyas dengan sangat singkat dan kembali
ketempat duduknya.
Aris pun merespon Tyas dengan sangat baik. Karena memang
Aris adalah pria yang sangat mudah untuk bergaul dengan siapapun tanpa memilih
teman.
Keesokan harinya Aris menyapa Tyas dengan penuh keceriaan.
Tak seperti teman-teman yang lain Aris seakan-akan lebih perhatian terhadap
Tyas. Padahal teman-teman yang lain sulit akrab dengan Tyas karena memang dia
tipe orang yang agak dingin bahkan untuk akrab dengan orang lain pun butuh
waktu beberapa bulan untuk bisa akrab. Disaat ini pula Tyas sangat senang dan
muncul benih-benih cinta dalam hatinya. Arispun bercerita banyak hal kepada
Tyas karena bangku Tyas dengan Aris sangatlah dekat. Mereka sering bercerita
saat istirahat tiba, canda dan tawa bersama seakan-akan mereka sudah kenal
sangat lama.
Satu minggu kemudian mereka berdua semakin akrab. Dengan
teknologi yang serba canggih mereka tak hanya bercerita didalam kelas tapi juga
bercerita lewat SMS. Akan tetapi sebagai seorang pelajar mereka tak pernah melupakan tugas utamanya untuk belajar,
belajar untuk menggapai semua angan dan impiannya. Dimalam haripun mereka juga
belajar bersama lewat SMS itu. Walupun jika difikir belajar bersama lewat SMS
itu sangatlah sulit apalagi belajar matematika. Memang benar jika cinta datang semuanya
berubah yang tak mungkin terjadi akan terjadi, yang semula sulit dilakukan akan
mudah untuk dilakukan. Tyas juga sangat bahagia karena kini ada yang
menemaninya untuk belajar bersama walaupun lewat SMS. Karena itu pula prestasi
Tyas dikelas sangatlah meningkat walau ia masih dibawah Aris. Sejak perkenalan
mereka Tyas merasa bahwa dirinya mempunyai sosok pria yang memberinya perhatian
dan semangat dalam belajar.
Hari-hari mulai berlalu. Semua kisah antara Aris dan Tyas
telah tergores dalam lembaran putih penuh kenangan, penuh warna, dan penuh
cerita. Suatu ketika dimalam hari yang sunyi penuh dengan misteri dan tanda
Tanya Tyas menulis sebuah kata demi kata tentang kisahnya dalam sebuah buku
pribadinya.
HADIRMU
Tatkala
mataku mentapnya
Semua
serasa jauh berbeda
Menggetarkan
jiwa dan raga
Dalam
pertemuan berlumur cinta
Antarkan
diri dalam dimensi cinta
Dalam
cerita dan cinta
Engkaulah
arjuna cinta
Jiwa yang
semula pilu
Tersihir
membisu karnamu
Angan dan
impin beradu jadi Satu
Merintis
kisah dalam album biru
Antara aku
dan dirimu
Berharap
engkau,
Terima
hadirku
Itulah sepatah puisi yang ia tulis dari dalam hatinya ketika
pertama kali bertemu dengan Aris. Pertemanan mereka sekarang sangatlah dekat
seperti seorang sahabat yang telah kenal lama dan selalu bersama.
Seperti biasanya mereka selalu bercerita bersama dan saat ini Aris
curhat dengan Tyas jika dia menyukai adik kelasnya yang bernama Ninda. Karena
Aris tak mengetahui perasaan Tyas yang sebenarnya, diapun menceritakan semua
hal itu pada Tyas.
‘’ Tyas, kamu tau nggak adik kelas kita yang bernama Yuninda? ’’
‘’ Aku tau ris, tapi aku nggak terlalu kenal deket sama dia.
Memangnya kenapa? ’’
‘’ Aku suka sama dia. Kamu mau nggak bantuion iku buat nyari nomer
hpnya? ‘’
‘’ Okay ris, akan aku usahain. ‘’
Mendengar hal tersebut hati Tyas serasa hancur karena seorang sahabat
yang ia sukai selama ini ternyata mencintai gadis lain. Sebagai seorang sahabat
dia memendam semua sakit hatinya karena yang ia inginkan hanyalah Aris bahagia
ia barsedia melakukan apapun demi sahabatnya bahagia. Walau sebenarnya hati
Tyas hancur berkeping-keping dan air mata yang ia tahan saat ia bersama Aris.
Dengan usahanya akhirnya Tyas mendapatkan nomer hp Ninda dari
salah satu temannya yang kebetulan satu kelas dengan Ninda. Tanpa fikir panjang
ia pun segara memberikannya pada Aris.
‘’ Ini iris, aku sudah dapat nomernya Ninda. ‘’
‘’ Makasii Tyas. Bdw dapet dari mana nihh? ‘’
‘’ Adalah pokoknya. Yang penting kamu senang kan? ‘’
‘’ Yoi. Makasii loh, kamu emang sahabatku yang baik. ‘’
‘’ Yapp sama-sama. ‘’
Malam harinya Tyas hanya berharap agar semua yang dibayangkannya
tak akan terjadi yaitu antara Aris dan Ninda.
Beberapa hari kemuadian setelah kejadian itu Aris dan Tyas bersama-sama
lagi. Tak seperti biasanya hari ini wajah Aris serasa kusam tak seperti biasa
yang selalu ceria jika mereka bersama-sama. Tyas berfikir mungkinkah ini karena
Ninda seorang gadis yang disukai Aris ataukah ada hal lain yang membuat Aris
serasa berbeda. Setelah keheningan beberapa saat itu Tyas pun bertanya pada Aris,
mengapa ia kusam seperti ini. Ternyata dugaan Tyas benar ini karena Ninda,
karena Ninda tak menyukai Aris setelah Aris mendekatinya. Hal ini membuat hati
Tyas bahagia karena Ninda tak menyukai Aris tetapi disisi lain ia juga sedih
melihat orang yang ia sayangi patah hati karena gadis lain. Setelah kejadian
itu Aris berusaha untuk melupakan Ninda karena ada Tyas yang selalu
menghiburnya ketika ia bersedih.
Kini sudah hampir satu tahun mereka bersama menjalani masa-masa
kelas 2 SMA bersama. Diakhir semester 2 nanti sekolah mereka akan mengadakan
lomba dance antar kelas, hal itupun terfikir dalam benak Tyas ia akan mengikuti
perlombaan itu bersama dengan kawan-kawannya. Disaat itu pula melintas dalam
angannya bahwa Aris sangat pintar untuk dance dan tanpa Tyas memintanya
ternyata Aris sudah terfikir akan membantu mereka untuk membuat koreo dancenya.
Walaupun Aris tak ikut dalam penampilan dance mereka karena memang pria yang
pintar dance dikelasnya hanyalah Aris. Hanya dalam waktu 4 hari Tyas dan kelima
kawannya menguasai koreo dance yang dibuat Aris. Tak hanya dalam Koreo saja
Aris membantunya, bahkan dalam pemilihan kostum Aris pun juga berusa untuk
membantunya. Ini semata ia lakukan hanya demi kelasnya agar dapat memenangkan
dalam perlombaan dance antar kelas.
Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Dihari ini
perlombaan dance akan dimulai. Semua peserta perlombaan bersiap-siap untuk make
up dan lain-lain. Didalam koreo dance mereka aka ada gerkan seribu tangan dan
Aris mempunya ide untuk mewarna tangan dancer dengan pewarna berwarna merah
ditelapak tangan mereka masing-masing. Perhatian Aris dengan Tyas terlihat saat
dirinya membantu Tyas untuk mewarnai tangannnya.
‘’ cie..cie..cie ‘’ suara teman-teman mereka meledek Aris
denagan Tyas.
‘’ Kita Cuma sahabat kok. ‘’
‘’ Beneran? Cie..cie. ‘’
Aris tak memperdulikan ledekan teman-temannya itu karena
memang baginya ia merasa bahwa kedekatannya dengan Tyas hanyalah sebatas
sahabat dan tak akan lebih dari itu. Lain halnya dengan Tyas, dalam hatinya ia
bahagia karena perhatian Aris pada dirinya. Setelah selasai bersiap-siap acara
perlombaan pun dimulai. Acara itu berlangsung dengan sangat meriah, diujung
acara akan dibacakan pemenangnya. Jrengg …jrengg …jrenggg ternyata kelas
merekalah yang menjadi pemenangnya. Semua teman-temannya sangat bergembira dan
Aris pun juga merasakan hal yang sama karena bantuannya selama ini tak sia-sia.
Satu tahun telah mereka lewati, disaat inilah kenaikan kelas
3 telah tiba. Dalam diri mereka bimbang karena kelas akan diacak lagi dan
kemungkinan kecil untuk mereka satu kelas lagi.
‘’ Gimana nih? ‘’ kata Aris
‘’ Gimana apanya? ‘’
‘’ Gimana kalau kita nggak satu kelas lagi. ‘’
‘’ Emang kenapa? ‘’
‘’ Yaa nggak pa pa sih.’’
‘’ Udah santai aja, semoga aja kita satu kelas lagi. Okay ‘’
‘’ Okay. ‘'
Hati Tyas merasa bahagia karna pertanyaan Aris. Mungkinkah
Aris mempunyai perasaan yang sama. Entahlah itu masih menjadi pertanyaan
untuknya. Liburan semester 2 telah tiba, saat inilah yang ditunggu-tunggu karna
selama liburan tak perlu pusing-pusing mikir pelajaran. Tapi ada yang ganjal
untuk liburan kali ini, Tyas dan Aris tak bisa bertemu selama 2 minggu, banyak
hal lain yang harus mereka selesaikan masing-masing.
2 minggu terlewati….
‘’ Pagi Tyas.’’ Sapa Aris
‘’ Pagi Aris. ‘’
‘’ Gimana kangen nggak sama aku? ‘’
‘’ Hahh…ngapain juga aku kangen sama kamu. ‘’
‘’ Ohh jadi nggak kangen nih. Bener? ‘’
‘’ Bener. Emang ada apa ris? Kok pagi-pagi udah kepedean
amat. ‘’
‘’ Kita satu kelas lagi yas. ‘’
‘’ Bohong. ‘’
‘’ Beneran aku nggak bohong. ‘’
‘’ Yess kita satu kelas lagi. Tuh kan apa aku bilang nggak
usah khawatir kita pasti satu kelas lagi. ‘’
‘’ Iya dehh. ‘’
‘’ Anterin ke kelas dong. ‘’
‘’ Manja. ‘’
‘’ Mau apa nggak? ‘’
‘’ Okay. Siap. ‘’
Dikelas tiga ini mereka tak berubah semua cerita, canda, dan
tawa sama seperti dulu. Teman-teman dikelasnyapun sudah mengenal mereka berdua
yaitu seorang sahabat yang selalu bersama-sama. Sedikit ada rasa kehilangan
dalam benak Tyas, ketika melihat Aris dan Yesi sangat dekat dihari pertama. Tak
heran memang karena Yesi teman Aris waktu kelas satu dulu.
‘’ Hey.’’ Sapa Yesi saat melihat Aris
‘’ Hey. Kamu ngapain disini? ‘’
‘’ Ini kelasku. Kita satu kelas lagi ris. ‘’
‘’ Wahh nggak nyangka banget bisa satu kelas lagi sama kamu.
Oh iya kenalin nih Tyas. ‘’
‘’ Tyas. ‘’ Ucap Tyas
pada Yesi
‘’ Yesi. Kamu pacarnya Aris ya? ‘’
‘’ Nggak kok siapa bilang. Aku sahabatnya. ‘’
‘’ Tapi kalian deket banget loh. ‘’
‘’ Ngacok kamu. ‘’ Arispun menyela
‘’ Yaudah dong. Santai aja. ‘’
Nggak nyangka banget, dihari pertama pertemuan mereka udah
ada yang ngatain mereka pacaran. Tak hanya Yesi yang bilang gitu, banyak
teman-teman lain juga bilang hal yang sama. Gimana nggak pada bilang gitu,
mereka berdua aja udah deket banget dan tak seperti sahabat lagi.
Setelah kejadian itu mereka tak pernah merespon apa yang
teman-teman bilang, yang terpenting bagi mereka adalah persahabatan mereka
tetap utuh untuk selamanya walau disisi lain Tyas berharap hubungan mereka agar
bisa lebih dari seorang sahabat. Tyas pun juga sadar dan tau bahwa hal itu sulit
untuk terjadi, ia hanya bisa memendam rasa itu selama hampir dua tahun. Kini
hampir dua tahun sudah mereka saling kenal disaat itu pula Tyas mendengar suatu
hal bahwa Aris berpacaran pada Intan. Tyas pun terkejut mendengar hal itu, yang
ia tau Intan adalah temannya ketika kelas satu dulu. Dibalik senyum Tyas pada
Aris, ia menahan air mata yang pertama kalinya rasa sakit ia rasakan setelah
selama ini menganal Aris.
‘’ Selamat yaa Ris. ‘’ Walau sakit Tyas coba untuk
mengucapkannya.
‘’ Selamat untuk apa? ‘’
‘’ Untuk kamu dan Intan. ‘’
‘’ Kamu tau darimana. ‘’
‘’ Itu nggak penting. Yang penting kenapa tumben banget kamu
nggak cerita sama aku? ‘’
‘’ Maaf Tyas, untuk kali ini aku nggak bisa cerita sama
kamu. ‘’
‘’ Kenapa. ‘’
‘’ Aku nggak mau kamu merasa terbebani. ‘’
‘’ Kamu salah ris, aku nggak pernah merasa terbebani dengan
semua curhat-curhatmu itu. ‘’
‘’ Sekali lagi aku minta maaf. ‘’
‘’ Udahlah lupain aja. Selamat buat kamu dan Intan. ‘’
Tyas pun pergi meninggalkan Aris dengan air mata yang ia
tahan. Sesampainya didepan gerbang sekolah Tyas melihat Aris bergandengan
dengan pacar barunya itu. Disaat ini ia tak kuasa menahan tangisannya dan
berusaha menahannya lagi, karena ia tak mau menjadi wanita yang lemah dan
wanita yang rapuh akan hal sepele. Dengan senyum palsu dibibirnya,yang mungkin
akan dapat membuatnya tegar akan hal ini. Rasanya ingin sekali dia
mengungkapkan semua perasaan dalam hatinya bahwa ia mempunyai perasaan yang
lebih dengan Aris. Tak ada tempat untuk ia mengadu, untuk ia bercerita ataupun
untuk mencari solusinya. Ia hanya mengungkapkan semua rasa dan perasaan itu
lewat tulisan-tulisan dalam buku pribadinya.
Jujur hati ini rapuh
Rapuh serapuh kayu
diluar sana
Ku ingin teriak
Tapi hati ini sesak
Ku ingin mengadu
Tapi pada siapa ku
harus mengadu
Kawan ataukah sahabat
diluar sana?
Bukan…
Diluar hanyalah debu,
debu dan abu-abu
Datang dengan harapan
kepalsuan
Segala rasa dan perih
kusimpan sendiri
Terlaru kugunakan rasa
dalam jiwa yang lara
Andai kau tau Aris..
Sejak pertamaku tatap
sinar matamu
Hati tergetar, jiwa
tergoncang
Kita bersama, terikat
dan menyatu
Kau yang taburkan
bahagia
Tapi mengapa kau juga
yang taburkan luka
Apa salahku pada
dirimu?
Hingga kau merajut
kasih dengannya
Hingga aku terluka
Terluka karnamu wahai
sahabatku
Kata demi kata yang mampu ia rajut disaat dirinya
terluka,walaupun tak dapat mengobati rasa sakit hatinya. Malam ini tak ada
kabar dari Aris, Tyas sedih ia merasa ada yang hilang dimalam ini yaitu rasa
kehilangan, kehilangan perhatian bahkan mungkin kasih sayang Aris terhadapnya.
Pagi harinya ia kembali melakukan aktivitas seperti biasanya yaitu sekolah.
Dengan persaan sedih yang ia bawa ketika berangkat untuk sekolah. Sesampainya
disekolah ia melihat pemandangan yang tidak ia sukai yaitu Aris bersama dengan
Intan. Dengan senyum palsunya ia melewati mereka berdua, dan balas senyuman
yang indah dari bibir Aris.
Hari-hari demi hari ia coba lewati, bersama perasaan sakit
yang teramat dalam yang senantiasa memeluknya. Rasa kehilangan itupun muncul
seketika saat melihat kemesraan Aris bersama dengan Intan. Setiap berangkat
sekolah ataupun sepulang sekolah kini terasa hampa, tak ada lagi sapaan dari
Aris untuknya. Semua serasa berbeda, jauh berbeda seperti hari-hari indah yang
mereka lakukan bersama. Kini Aris telah sibuk dengan kekasihnya itu dan hanya
senyuman yang mapu ia berikan pada Tyas ketika ia bersama dengan kekasihnya.
Tak lama Aris berpacaran dengan Intan, hanya dalam waktu dua
minggu hubungan mereka telah putus. Penyebabnya tak lain yaitu Intan tak
sungguh-sungguh mencintai Aris dan ia kembali bersama mantannya. Kini Aris
merasakan patah hati, merasakan sakitnya patah sati yang pernah dialami oleh
Tyas sahabatnya. Tapi sakit hatinya tak sebanding seperti apa yang dialami oleh
Tyas, sakit teramat sakit yang ia harus pendam sendiri demi orang lain yang
dicintainya bahagia. Saat mendengar Aris putus dengan Intan, disaat itu pula ia
menemui Aris. Bukan untuk menertawakannya, melainkan ia berusaha untuk
menghapus segala kesedihan yang dialami Aris, walau ia juga menderita. Tapi
baginya ia hanya ingin melihat Aris bahagia, itu saja. Berusaha dan berusaha
itu yang ia lakukan, berusaha untuk membuat Aris tertawa seperti dulu lagi,
seperti saat Aris belum mengenal Intan.
Sungguh Tyas seorang sahabat yang amat baik, ia rela sakit,
terluka,bahkan mengorbankan persaannya hanya demi seorang sahabat yang pernah
membuatnya terluka. Hingga pada akhirnya ia tak kuasa memendam semua persaannya
itu untuk waktu yang lebih lama lagi dan ia tak ingin terluka dan terluka lagi
hanya karena Tyas tak dapat mengungkapkan semua perasaan yang sebenarnya ia
rasakan. Waktu terus berjalan, saat akan UN ia mengungkapkan perasaannya itu.
Ia fikir itu adalah hari yang tepat untuk ia mengungkapkan semua perasaannya
karena setelah itu ia akan focus untuk menghadapi UN tanpa ada beban yaitu
perasan yang terpendam.
‘’ Aris! ‘’ ucap Tyas.
‘’ Iya, ada apa Tyas? ’’
‘’ Aku mau ngomong sesuatu. ‘’
‘’ Bilang aja Tyas, kayak kamu nggak kenal aku aja. Kita kan
udah sahabatan lama, jadi santai aja sama aku. ‘’
‘’ Justru kita udah sahabatan lama, hari ini aku mau
mengungkapkan sesuatu yang pernah aku pendam selama ini. ‘’
‘’ Maksud kamu? ‘’
‘’ Sebelumnya aku minta maaf Aris. ‘’
‘’ Maaf untuk apa? Kamu kan selama ini nggak pernah punya
salah sama aku. ‘’
‘’ Sebenarnya 2 tahun yang lalu, sejak pertama kita bertemu
aku udah punya salah sama kamu. ‘’
‘’ Kamu nggomong apa sihh? Jangan buat aku bingung kayak
gini. ‘’
‘’ Tapi kamu harus janji, setelah aku ngomong yang
sebenarnya kitap akan tetap bersama. ‘’
‘’ Iya aku janji. ‘’
‘’ 2 tahun yang lalu sejak pertama kita bertemu, disaat itu
pula aku merasakan cinta pandangan pertama sejak pertama kali kita bertemu.
Entah karena apa, rasa itu muncul dengan sendirinya yaitu ada getaran cinta
pada diriku ketika melihatmu dan disaat itu pula ku coba melawan perasaan ini,
perasaan dimana aku mencintaimu. Waktu terus berjalan Aris, kita semakin dekat,
akrab, bahkan kita sering bersama bahkan kau anggap aku lebih dari seorang
teman, bukan sebagai seorang kekasih atau apapun tapi sebagai seorang sahabat.
Hanya sebagai seorang sahabat saja, aku telah bahagia karena aku bisa lebih
dekat denganmu. Dalam waktu 2 tahun itu pula aku mencoba memendam perasaan ini,
aku berharap dengan bergulirnya waktu persaan itu akan hilang, tapi ternyata
itu salah bahkan aku semakin tergiur dengan dirimu dan aku terlena dengan
perasaan cinta yang semakin menyelimutiku kini. Maafkan aku Aris, aku terpaksa
mengungkapkan semua ini karena aku tak ingin terluka dalam waktu yang lebih
lama lagi. Maafkan aku, maafkan aku Aris!! ‘’
‘’ Nggak mungkin, ini nggak mungkin. Kamu bercanda kan Tyas,
kamu nggak mungkin mencintai aku. ‘’
‘’ Aku serius Aris, aku serius, aku nggak bercanda. ‘’
‘’ Lalu kenapa kamu bilang sekarang? Kalau kamu bener cinta
sama aku, lalu kenapa jika aku naksir dengan gadis lain kamu selalu bantu aku
untuk aku deket sama dia? ‘’
‘’ Aku bilang sekarang karena aku tak ingin persahabatan
kita hancur begitu saja hanya karena perasaan ini. Dan kenapa aku selalu bantu
kamu, itu karena aku ingin kamu bahagia Aris, biarlah aku yang terluka asalkan
kau bahagia. ‘’
‘’ Maafkan aku Tyas, ternyata selama ini kamu terluka karena
aku. ‘’
‘’ Aku iklas melakukan semua itu asalkan aku bisa melihatmu
bahagia. ‘’
‘’ Kamu memang sahabatku yang terbaikabatku yang terbaik.
Tapi maaf aku tak bisa menganggap kamu lebih dari seorang sahabat. ‘’
‘’ Jika memang itu keputusannmu aku akan berusaha
menerimanya Aris tapi aku ingin persahabatan kita akan tetap utuh, aku tak
ingin persahabatan kita hancur hanya karena hal ini. ‘’
‘’ Baiklah, tapi maaf aku telah membuatmu kecewa. ‘’
‘’ Sudah lupakan saja, aku akan berusaha menerima keputusan
ini. ‘’ meninggalkan Aris dengan membawa perasaan sedih dan kecewa yang ia
rasakan.
Setelah kejadian itu, keesokan harinya mereka saling bertemu
lagi. Tapi hubungan mereka tak seperti biasanya, mereka seperti tak saling
kenal dan masing-masing dari mereka berusaha untuk menjaga perasaan sahabatnya.
Tapi semua itu salah, cara yang mereka lakukan hanyalah akan membuat perasaan
sahabatnya terluka bahkan diri merekapun juga terluka karena mereka tak pernah
seperti ini sebelumnya. Perasaan cinta dan kasih sayang membuat keduanya saling
berjauhan bahkan persahabatan yang telah mereka bangun selama 2 tahun ini akan
hancur karena cinta. Kata orang cinta itu indah tapi tidak untuk Tyas,
menurutnya cinta itu menyakitkan, cinta hanya membuatnya terluka bahkan cinta
membuat orang yang disayanginya yaitu Aris menjauh darinya. Masa-masa akhir SMA
mereka berubah menjadi gelap, hitam, bahkan hanya kenangan-kenangan indah yang
tertinggal. Tak ada lagi sosok mereka berdua yang seperti dulu, yang selalu
dipenuhi oleh warna-warni cerita, canda, dan tawa. Kini semuanya telah hilang,
telah hancur begitu saja.
Setelah selesai UN dan mendapatkan hasil yang sangat
memuaskan, mereka semua bergembira. Tapi ada ucapan selamat dari Aris untuk
Tyas dan sebaliknya. Mereka saling menjauh satu sama lain. Sekarang waktunya
mereka menggapai semua angan dan cita-citanya dan mencari jalannya
masing-masing. Mereka berdua memilih untuk kuliyah tapi dengan kampus yang
berbeda agar mereka dapat melupakan segala kenangan yang telah berlalu itu.
Dilain waktu Aris menemui Tyas dan memberi selembar kertas yang berisi :
Dear : Tyas
Kenangan tlah berlalu,
masa-masa kita bersama telah terlewati, semua album kenangan telah tertutup.
Kini waktunya untuk kita melewati jalan baru, melewati jalan yang belum pernah kita
tempuh sebelumnya. Dan merangkai sesuatu yang baru dalam lembaran yang baru
pula. Gapailah semua angan dan impianmu duhai sahabatku, lupakanlah aku.
Lupakanlah aku yang pernah mebuatmu hancur dan terluka seperti sekarang. Aku
hanyalah kenanganmu dan kenangan itu akan abadi untuk selamanya, takkan penah
terkikis masa dan waktu. Hingga suatu masa nanti tunjukkanlah pada dunia bahwa
kau mampu berdiri dengan kokoh disana tanpa adanya diriku disampingmu. Tanpa
aku disampingmu.
Sampai bertemu
kembali, saat itu aku akan melihatmu bangkit dan kau telah menggapai semua
angan yang kau impikan.
Sahabatmu
Aris
Begitulah sepucuk
surat selamat tinggal yang Aris berikan untuk Tyas, dan Tyas pun juga membalas surat tersebut dengan
penuh harapan :
Dear : Aris
Terimakasih Aris,
terimakasih atas semua kebahagiaan yang pernah kau berikan padaku selama ini.
Dan maafkan aku yang pernah meminta sesuatu yang lebih dari itu. Kenangan
memang telah berlalu tapi hanya satu pintaku kenanglah aku dalam hatimu dan
jangan lupakan aku dari ingatan memorimu. Aku disini akan setia menantimu,
menanti kedatanganmu dalam hidupku. Walaupun aku tau kau pinta aku tuk
lupakanmu, tapi itu sulit tukku lakukan karena jiwa dan hati ini telah terikat
olehmu. Doaku slalu tertuju olehmu, semoga kau slalu bahagia. Itulah harapanku
untukmu.
Aku akan menanti
kedatanganmu duhai sahabatku.
Salam
Harapan
Tyas
Dengan bergulirnya waktu mereka menjalani kegiatannya
masing-masing, sibuk menemukan jati diri mereka masing-masing. Tapi mereka akan
selalu ingat semua kenangan itu sampai kapan pun walau hari-hari mereka
dipenuhi dengan kesibukan. Mereka sibuk dengan mimpi-mimpi mereka dan mereka
juga berjuang untuk meraih semua angan dan mimpi itu.
7 tahun kemudian
Waktu demi demi waktu telah berlalu. Semua yang mereka
inginkan telah mereka dapatkan dengan jerih payah mereka selam ini. Selama 7
tahun itu pula tak pernah ada komunikasi dari mereka berdua, perasaan rindu
pasti mereka rasakan tapi apa boleh buat mereka saling menghindar satu sama
lain. Setelah bergulirnya waktu perasaan Tyas dengan Aris mungkin telah hilang,
tapi ternyata itu salah. Tyas masih memegang teguh janjinya yang pernah ia
tulis dalam suratnya bahwa ia akan selalu setia menanti Aris sampai kapan pun.
Janji itu ia bawa bersama dengan luka yang masih menyelimutinya selama 7 tahun
ini. Suatu ketika dihari ia ulang tahunnya ada suara dari luar rumahnya.
‘’ Pagi. ‘’
‘’ Pagi…. Aris. “ ( terkejut melihat Aris tepat didepannya )
‘’ Selamat ulang tahun Tyas. ‘’
‘’ Mengapa kamu datang Aris. Bukankah kau yang telah
menyuruhku untuk melupakanmu, tapi mengapa kini kau datang lagi. ‘’
‘’ Itu kesalahan terbesar aku Tyas, untuk menyuruhmu
melupakan aku. Selama 7 tahun ini aku selalu terbayang-bayang akan dirimu. ‘’
‘’ Maksud kamu? ‘’
‘’ Sebenarnya aku mencintaimu. ‘’
‘’ Bukankah kamu yang bilang bahwa aku tak lebih dari
seorang sahabat untukmu. ‘’
‘’ Bukan Tyas, bukan. Bukan aku tak mencintaimu tapi aku tak
ingin membuatmu terluka ketika itu, sebenarnya selama ini aku juga terluka
karena telah ku sadari begitu berartinya kau dalam hidupku dan aku tak bisa
jauh darimu. Inilah saat yang tepat untuk aku menghapus segala kesedihanmu dan
untuk aku mengungkapkan semuanya karena kau telah menggapai semua angan dan
impianmu tanpa adanya diriku disampingmu seperti yang pernah aku tulis dalam
surat 7 tahun yang lalu itu. ‘’
‘’ Ini. ‘’ ( menunjukkan surat 7 tahun yang lalu )
‘’ Kamu masih menyimpannya? ‘’
‘’ Iya, aku masih menyimpannya. Seperti aku masih menyimpan
semua perasaan dan cinta itu sampai sekarang. ‘’
‘’ Jadi….’’
‘’ Aku masih setia kepadamu. ‘’
‘’ Maafkan aku yang telah membiarkanmu sendiri selama ini. ‘’
‘’ Telah ku maafkan semuanya Aris. ‘’
‘’ Semua telah kita lewati Tyas, telah kita lewati tanpa
adanya kau dalam hidupku dan sebaliknya, aku menyesal telah berbohong padamu
ketika itu dan kini ku sadar bahwa kita adalah satu. Izinkan aku untuk menjadi
kekasihmu. ‘’
( Tyas mengangguk dan tersenyum )
Semua rintangan yang telah mereka lewati kini berujung pada
kebahagiaan. Semua teka-teki hidup kini terjawab sudah. Akhirnya mereka kini
akan selalu bahagia bersama selamanya karena mereka satu.
Sekian postingan saya untuk kali ini. Satu pelajaran yang
dapat kita ambil dari kisah tersebut adalah jangan pernah kalian menyimpan dan
membohongi perasaan kalian karena itu akan menimbulkan suatu luka dan sakit
hati yang teramat dalam.
No comments:
Post a Comment