Sunday 27 September 2015

Cerpen (Karena Kita Satu)

Didalam hidup ini penuh dengan kisah, tentang pertemanan, persahabatan, ataupun tentang cinta. Diantara itu semua terjadi karena sebuah perasaan dan kasih sayang. Semua pasti punya rasa yang akan timbul sebuah kasih sayang diantara mereka dan kasih sayang itu dapat berubah menjadi sebuah cinta. Cinta antara teman, saudara, sahabat, bahkan kekasih. Bicara tentang cinta bicara tentang kesetiaan. Kali ini saya akan mempostingkan sebuah cerita tentang kesetiaan. Tanpa panjang lebar langsung saja pada ceritanya.

KARENA KITA SATU
Dikala sang surya mulai bersinar bersama kicaun burung-burung yang bernyanyi merdu, membangunkan Tyas dipagi ini. Sebagai seorang pelajar diapun bergegas bangun dari tempat tidurnya dan bergegas untuk siap-siap berangkat sekolah. Setelah libur panjang kenaikan kelas akhirnya dihari ini Tyas memulai aktivitasnya di sekolah. Dikelas yang baru ini dan teman-teman yang juga baru, Tyas harus menyesuaikan kondisi yang serba baru ini. Disaat keramaian kelas ia melihat seorang pria yang sangat menyentuh hatinya. Entah karena apa?. Hati Tyas serasa bergetar ketika menatapnya. Tatapan mata yang penuh dengan makna itu membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Tyas pun tak mengerti yang terjadi kini karena dia tak pernah merasakan jatuh cinta sebelumnya. Karena memang Tyas telah berkomitmen untuk tidak masuk dalam dimensi cinta karena menurutnya jika ia masuk dalam dunia cinta maka konsentrasinya akan pecah terbagi dua. Tapi tak bisa dipungkiri, jika cinta berkata hatipun bergoyah. Semua komitmen akan hancur dan musnah terbakar api cinta yang kian membara.
Setelah pertemuan penuh makana itu, Tyas mencari tau siapa nama pria tersebut. Dia tak dapat bertanya pada siapapun karena jika ia bertanya pada teman-temannya, merekapun akan mengetahui jika ia menyukai pria yang baru ia kenal tersebut. Disaat pemilihan ketua kelas ia tak tau siapa yang harus ia pilih karena ia belum mengenal teman satu sama lain. Tetapi dia merasa ada sesuatu yang berbeda dari salah satu nama kadidat ketua kelas yaitu Aris. Penuh kebingungan dan tanda Tanya. Tapi semua kebingungan itu terjawab ketika yang menjadi ketua kelas adalah Aris. Dan ternyata Aris adalah nama dari pria yang disukainya tersebut. Tyas pun memberanikan diri untuk mengucapkan selamat kepada Aris.
‘’ Selamat yaa.’’
‘’ Iya..terimakasih. Salam kenal, kamu siapa? ‘’ jawab Aris dengan senyum diwajahnya.
‘’ Tyas.’’ Balas Tyas dengan sangat singkat dan kembali ketempat duduknya.
Aris pun merespon Tyas dengan sangat baik. Karena memang Aris adalah pria yang sangat mudah untuk bergaul dengan siapapun tanpa memilih teman.
Keesokan harinya Aris menyapa Tyas dengan penuh keceriaan. Tak seperti teman-teman yang lain Aris seakan-akan lebih perhatian terhadap Tyas. Padahal teman-teman yang lain sulit akrab dengan Tyas karena memang dia tipe orang yang agak dingin bahkan untuk akrab dengan orang lain pun butuh waktu beberapa bulan untuk bisa akrab. Disaat ini pula Tyas sangat senang dan muncul benih-benih cinta dalam hatinya. Arispun bercerita banyak hal kepada Tyas karena bangku Tyas dengan Aris sangatlah dekat. Mereka sering bercerita saat istirahat tiba, canda dan tawa bersama seakan-akan mereka sudah kenal sangat lama.
Satu minggu kemudian mereka berdua semakin akrab. Dengan teknologi yang serba canggih mereka tak hanya bercerita didalam kelas tapi juga bercerita lewat SMS. Akan tetapi sebagai seorang pelajar mereka tak pernah  melupakan tugas utamanya untuk belajar, belajar untuk menggapai semua angan dan impiannya. Dimalam haripun mereka juga belajar bersama lewat SMS itu. Walupun jika difikir belajar bersama lewat SMS itu sangatlah sulit apalagi belajar matematika. Memang benar jika cinta datang semuanya berubah yang tak mungkin terjadi akan terjadi, yang semula sulit dilakukan akan mudah untuk dilakukan. Tyas juga sangat bahagia karena kini ada yang menemaninya untuk belajar bersama walaupun lewat SMS. Karena itu pula prestasi Tyas dikelas sangatlah meningkat walau ia masih dibawah Aris. Sejak perkenalan mereka Tyas merasa bahwa dirinya mempunyai sosok pria yang memberinya perhatian dan semangat dalam belajar.
Hari-hari mulai berlalu. Semua kisah antara Aris dan Tyas telah tergores dalam lembaran putih penuh kenangan, penuh warna, dan penuh cerita. Suatu ketika dimalam hari yang sunyi penuh dengan misteri dan tanda Tanya Tyas menulis sebuah kata demi kata tentang kisahnya dalam sebuah buku pribadinya.
HADIRMU
Tatkala mataku mentapnya
Semua serasa jauh berbeda
Menggetarkan jiwa dan raga
Dalam pertemuan berlumur cinta
Antarkan diri dalam dimensi cinta
Dalam cerita dan cinta
Engkaulah arjuna cinta
Jiwa yang semula pilu
Tersihir membisu karnamu
Angan dan impin beradu jadi Satu
Merintis kisah dalam album biru
Antara aku dan dirimu
Berharap engkau,
Terima hadirku
Itulah sepatah puisi yang ia tulis dari dalam hatinya ketika pertama kali bertemu dengan Aris. Pertemanan mereka sekarang sangatlah dekat seperti seorang sahabat yang telah kenal lama dan selalu bersama.
Seperti biasanya mereka selalu bercerita bersama dan saat ini Aris curhat dengan Tyas jika dia menyukai adik kelasnya yang bernama Ninda. Karena Aris tak mengetahui perasaan Tyas yang sebenarnya, diapun menceritakan semua hal itu pada Tyas.
‘’ Tyas, kamu tau nggak adik kelas kita yang bernama Yuninda? ’’
‘’ Aku tau ris, tapi aku nggak terlalu kenal deket sama dia. Memangnya kenapa? ’’
‘’ Aku suka sama dia. Kamu mau nggak bantuion iku buat nyari nomer hpnya? ‘’
‘’ Okay ris, akan aku usahain. ‘’
Mendengar hal tersebut hati Tyas serasa hancur karena seorang sahabat yang ia sukai selama ini ternyata mencintai gadis lain. Sebagai seorang sahabat dia memendam semua sakit hatinya karena yang ia inginkan hanyalah Aris bahagia ia barsedia melakukan apapun demi sahabatnya bahagia. Walau sebenarnya hati Tyas hancur berkeping-keping dan air mata yang ia tahan saat ia bersama Aris.
Dengan usahanya akhirnya Tyas mendapatkan nomer hp Ninda dari salah satu temannya yang kebetulan satu kelas dengan Ninda. Tanpa fikir panjang ia pun segara memberikannya pada Aris.
‘’ Ini iris, aku sudah dapat nomernya Ninda. ‘’
‘’ Makasii Tyas. Bdw dapet dari mana nihh? ‘’
‘’ Adalah pokoknya. Yang penting kamu senang kan? ‘’
‘’ Yoi. Makasii loh, kamu emang sahabatku yang baik. ‘’
‘’ Yapp sama-sama. ‘’
Malam harinya Tyas hanya berharap agar semua yang dibayangkannya tak akan terjadi yaitu antara Aris dan Ninda.
Beberapa hari kemuadian setelah kejadian itu Aris dan Tyas bersama-sama lagi. Tak seperti biasanya hari ini wajah Aris serasa kusam tak seperti biasa yang selalu ceria jika mereka bersama-sama. Tyas berfikir mungkinkah ini karena Ninda seorang gadis yang disukai Aris ataukah ada hal lain yang membuat Aris serasa berbeda. Setelah keheningan beberapa saat itu Tyas pun bertanya pada Aris, mengapa ia kusam seperti ini. Ternyata dugaan Tyas benar ini karena Ninda, karena Ninda tak menyukai Aris setelah Aris mendekatinya. Hal ini membuat hati Tyas bahagia karena Ninda tak menyukai Aris tetapi disisi lain ia juga sedih melihat orang yang ia sayangi patah hati karena gadis lain. Setelah kejadian itu Aris berusaha untuk melupakan Ninda karena ada Tyas yang selalu menghiburnya ketika ia bersedih.
Kini sudah hampir satu tahun mereka bersama menjalani masa-masa kelas 2 SMA bersama. Diakhir semester 2 nanti sekolah mereka akan mengadakan lomba dance antar kelas, hal itupun terfikir dalam benak Tyas ia akan mengikuti perlombaan itu bersama dengan kawan-kawannya. Disaat itu pula melintas dalam angannya bahwa Aris sangat pintar untuk dance dan tanpa Tyas memintanya ternyata Aris sudah terfikir akan membantu mereka untuk membuat koreo dancenya. Walaupun Aris tak ikut dalam penampilan dance mereka karena memang pria yang pintar dance dikelasnya hanyalah Aris. Hanya dalam waktu 4 hari Tyas dan kelima kawannya menguasai koreo dance yang dibuat Aris. Tak hanya dalam Koreo saja Aris membantunya, bahkan dalam pemilihan kostum Aris pun juga berusa untuk membantunya. Ini semata ia lakukan hanya demi kelasnya agar dapat memenangkan dalam perlombaan dance antar kelas.
Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Dihari ini perlombaan dance akan dimulai. Semua peserta perlombaan bersiap-siap untuk make up dan lain-lain. Didalam koreo dance mereka aka ada gerkan seribu tangan dan Aris mempunya ide untuk mewarna tangan dancer dengan pewarna berwarna merah ditelapak tangan mereka masing-masing. Perhatian Aris dengan Tyas terlihat saat dirinya membantu Tyas untuk mewarnai tangannnya.
‘’ cie..cie..cie ‘’ suara teman-teman mereka meledek Aris denagan Tyas.
‘’ Kita Cuma sahabat kok. ‘’
‘’ Beneran? Cie..cie. ‘’
Aris tak memperdulikan ledekan teman-temannya itu karena memang baginya ia merasa bahwa kedekatannya dengan Tyas hanyalah sebatas sahabat dan tak akan lebih dari itu. Lain halnya dengan Tyas, dalam hatinya ia bahagia karena perhatian Aris pada dirinya. Setelah selasai bersiap-siap acara perlombaan pun dimulai. Acara itu berlangsung dengan sangat meriah, diujung acara akan dibacakan pemenangnya. Jrengg …jrengg …jrenggg ternyata kelas merekalah yang menjadi pemenangnya. Semua teman-temannya sangat bergembira dan Aris pun juga merasakan hal yang sama karena bantuannya selama ini tak sia-sia.
Satu tahun telah mereka lewati, disaat inilah kenaikan kelas 3 telah tiba. Dalam diri mereka bimbang karena kelas akan diacak lagi dan kemungkinan kecil untuk mereka satu kelas lagi.
‘’ Gimana nih? ‘’ kata Aris
‘’ Gimana apanya? ‘’
‘’ Gimana kalau kita nggak satu kelas lagi. ‘’
‘’ Emang kenapa? ‘’
‘’ Yaa nggak pa pa sih.’’
‘’ Udah santai aja, semoga aja kita satu kelas lagi. Okay ‘’
‘’ Okay. ‘'
Hati Tyas merasa bahagia karna pertanyaan Aris. Mungkinkah Aris mempunyai perasaan yang sama. Entahlah itu masih menjadi pertanyaan untuknya. Liburan semester 2 telah tiba, saat inilah yang ditunggu-tunggu karna selama liburan tak perlu pusing-pusing mikir pelajaran. Tapi ada yang ganjal untuk liburan kali ini, Tyas dan Aris tak bisa bertemu selama 2 minggu, banyak hal lain yang harus mereka selesaikan masing-masing.
2 minggu terlewati….
‘’ Pagi Tyas.’’ Sapa Aris
‘’ Pagi Aris. ‘’
‘’ Gimana kangen nggak sama aku? ‘’
‘’ Hahh…ngapain juga aku kangen sama kamu. ‘’
‘’ Ohh jadi nggak kangen nih. Bener? ‘’
‘’ Bener. Emang ada apa ris? Kok pagi-pagi udah kepedean amat. ‘’
‘’ Kita satu kelas lagi yas. ‘’
‘’ Bohong. ‘’
‘’ Beneran aku nggak bohong. ‘’
‘’ Yess kita satu kelas lagi. Tuh kan apa aku bilang nggak usah khawatir kita pasti satu kelas lagi. ‘’
‘’ Iya dehh. ‘’
‘’ Anterin ke kelas dong. ‘’
‘’ Manja. ‘’
‘’ Mau apa nggak? ‘’
‘’ Okay. Siap. ‘’
Dikelas tiga ini mereka tak berubah semua cerita, canda, dan tawa sama seperti dulu. Teman-teman dikelasnyapun sudah mengenal mereka berdua yaitu seorang sahabat yang selalu bersama-sama. Sedikit ada rasa kehilangan dalam benak Tyas, ketika melihat Aris dan Yesi sangat dekat dihari pertama. Tak heran memang karena Yesi teman Aris waktu kelas satu dulu.
‘’ Hey.’’ Sapa Yesi saat melihat Aris
‘’ Hey. Kamu ngapain disini? ‘’
‘’ Ini kelasku. Kita satu kelas lagi ris. ‘’
‘’ Wahh nggak nyangka banget bisa satu kelas lagi sama kamu. Oh iya kenalin nih Tyas. ‘’
‘’ Tyas. ‘’  Ucap Tyas pada Yesi
‘’ Yesi. Kamu pacarnya Aris ya? ‘’
‘’ Nggak kok siapa bilang. Aku sahabatnya. ‘’
‘’ Tapi kalian deket banget loh. ‘’
‘’ Ngacok kamu. ‘’ Arispun menyela
‘’ Yaudah dong. Santai aja. ‘’
Nggak nyangka banget, dihari pertama pertemuan mereka udah ada yang ngatain mereka pacaran. Tak hanya Yesi yang bilang gitu, banyak teman-teman lain juga bilang hal yang sama. Gimana nggak pada bilang gitu, mereka berdua aja udah deket banget dan tak seperti sahabat lagi.
Setelah kejadian itu mereka tak pernah merespon apa yang teman-teman bilang, yang terpenting bagi mereka adalah persahabatan mereka tetap utuh untuk selamanya walau disisi lain Tyas berharap hubungan mereka agar bisa lebih dari seorang sahabat. Tyas pun juga sadar dan tau bahwa hal itu sulit untuk terjadi, ia hanya bisa memendam rasa itu selama hampir dua tahun. Kini hampir dua tahun sudah mereka saling kenal disaat itu pula Tyas mendengar suatu hal bahwa Aris berpacaran pada Intan. Tyas pun terkejut mendengar hal itu, yang ia tau Intan adalah temannya ketika kelas satu dulu. Dibalik senyum Tyas pada Aris, ia menahan air mata yang pertama kalinya rasa sakit ia rasakan setelah selama ini menganal Aris.
‘’ Selamat yaa Ris. ‘’ Walau sakit Tyas coba untuk mengucapkannya.
‘’ Selamat untuk apa? ‘’
‘’ Untuk kamu dan Intan. ‘’
‘’ Kamu tau darimana. ‘’
‘’ Itu nggak penting. Yang penting kenapa tumben banget kamu nggak cerita sama aku? ‘’
‘’ Maaf Tyas, untuk kali ini aku nggak bisa cerita sama kamu. ‘’
‘’ Kenapa. ‘’
‘’ Aku nggak mau kamu merasa terbebani. ‘’
‘’ Kamu salah ris, aku nggak pernah merasa terbebani dengan semua curhat-curhatmu itu. ‘’
‘’ Sekali lagi aku minta maaf. ‘’
‘’ Udahlah lupain aja. Selamat buat kamu dan Intan. ‘’
Tyas pun pergi meninggalkan Aris dengan air mata yang ia tahan. Sesampainya didepan gerbang sekolah Tyas melihat Aris bergandengan dengan pacar barunya itu. Disaat ini ia tak kuasa menahan tangisannya dan berusaha menahannya lagi, karena ia tak mau menjadi wanita yang lemah dan wanita yang rapuh akan hal sepele. Dengan senyum palsu dibibirnya,yang mungkin akan dapat membuatnya tegar akan hal ini. Rasanya ingin sekali dia mengungkapkan semua perasaan dalam hatinya bahwa ia mempunyai perasaan yang lebih dengan Aris. Tak ada tempat untuk ia mengadu, untuk ia bercerita ataupun untuk mencari solusinya. Ia hanya mengungkapkan semua rasa dan perasaan itu lewat tulisan-tulisan dalam buku pribadinya.
Jujur hati ini rapuh
Rapuh serapuh kayu diluar sana
Ku ingin teriak
Tapi hati ini sesak
Ku ingin mengadu
Tapi pada siapa ku harus mengadu
Kawan ataukah sahabat diluar sana?
Bukan…
Diluar hanyalah debu, debu dan abu-abu
Datang dengan harapan kepalsuan
Segala rasa dan perih kusimpan sendiri
Terlaru kugunakan rasa dalam jiwa yang lara
Andai kau tau Aris..
Sejak pertamaku tatap sinar matamu
Hati tergetar, jiwa tergoncang
Kita bersama, terikat dan menyatu
Kau yang taburkan bahagia
Tapi mengapa kau juga yang taburkan luka
Apa salahku pada dirimu?
Hingga kau merajut kasih dengannya
Hingga aku terluka
Terluka karnamu wahai sahabatku
Kata demi kata yang mampu ia rajut disaat dirinya terluka,walaupun tak dapat mengobati rasa sakit hatinya. Malam ini tak ada kabar dari Aris, Tyas sedih ia merasa ada yang hilang dimalam ini yaitu rasa kehilangan, kehilangan perhatian bahkan mungkin kasih sayang Aris terhadapnya. Pagi harinya ia kembali melakukan aktivitas seperti biasanya yaitu sekolah. Dengan persaan sedih yang ia bawa ketika berangkat untuk sekolah. Sesampainya disekolah ia melihat pemandangan yang tidak ia sukai yaitu Aris bersama dengan Intan. Dengan senyum palsunya ia melewati mereka berdua, dan balas senyuman yang indah dari bibir Aris.
Hari-hari demi hari ia coba lewati, bersama perasaan sakit yang teramat dalam yang senantiasa memeluknya. Rasa kehilangan itupun muncul seketika saat melihat kemesraan Aris bersama dengan Intan. Setiap berangkat sekolah ataupun sepulang sekolah kini terasa hampa, tak ada lagi sapaan dari Aris untuknya. Semua serasa berbeda, jauh berbeda seperti hari-hari indah yang mereka lakukan bersama. Kini Aris telah sibuk dengan kekasihnya itu dan hanya senyuman yang mapu ia berikan pada Tyas ketika ia bersama dengan kekasihnya.
Tak lama Aris berpacaran dengan Intan, hanya dalam waktu dua minggu hubungan mereka telah putus. Penyebabnya tak lain yaitu Intan tak sungguh-sungguh mencintai Aris dan ia kembali bersama mantannya. Kini Aris merasakan patah hati, merasakan sakitnya patah sati yang pernah dialami oleh Tyas sahabatnya. Tapi sakit hatinya tak sebanding seperti apa yang dialami oleh Tyas, sakit teramat sakit yang ia harus pendam sendiri demi orang lain yang dicintainya bahagia. Saat mendengar Aris putus dengan Intan, disaat itu pula ia menemui Aris. Bukan untuk menertawakannya, melainkan ia berusaha untuk menghapus segala kesedihan yang dialami Aris, walau ia juga menderita. Tapi baginya ia hanya ingin melihat Aris bahagia, itu saja. Berusaha dan berusaha itu yang ia lakukan, berusaha untuk membuat Aris tertawa seperti dulu lagi, seperti saat Aris belum mengenal Intan.
Sungguh Tyas seorang sahabat yang amat baik, ia rela sakit, terluka,bahkan mengorbankan persaannya hanya demi seorang sahabat yang pernah membuatnya terluka. Hingga pada akhirnya ia tak kuasa memendam semua persaannya itu untuk waktu yang lebih lama lagi dan ia tak ingin terluka dan terluka lagi hanya karena Tyas tak dapat mengungkapkan semua perasaan yang sebenarnya ia rasakan. Waktu terus berjalan, saat akan UN ia mengungkapkan perasaannya itu. Ia fikir itu adalah hari yang tepat untuk ia mengungkapkan semua perasaannya karena setelah itu ia akan focus untuk menghadapi UN tanpa ada beban yaitu perasan yang terpendam.
‘’ Aris! ‘’ ucap Tyas.
‘’ Iya, ada apa Tyas? ’’
‘’ Aku mau ngomong sesuatu. ‘’
‘’ Bilang aja Tyas, kayak kamu nggak kenal aku aja. Kita kan udah sahabatan lama, jadi santai aja sama aku. ‘’
‘’ Justru kita udah sahabatan lama, hari ini aku mau mengungkapkan sesuatu yang pernah aku pendam selama ini. ‘’
‘’ Maksud kamu? ‘’
‘’ Sebelumnya aku minta maaf Aris. ‘’
‘’ Maaf untuk apa? Kamu kan selama ini nggak pernah punya salah sama aku. ‘’
‘’ Sebenarnya 2 tahun yang lalu, sejak pertama kita bertemu aku udah punya salah sama kamu. ‘’
‘’ Kamu nggomong apa sihh? Jangan buat aku bingung kayak gini. ‘’
‘’ Tapi kamu harus janji, setelah aku ngomong yang sebenarnya kitap akan tetap bersama. ‘’
‘’ Iya aku janji. ‘’
‘’ 2 tahun yang lalu sejak pertama kita bertemu, disaat itu pula aku merasakan cinta pandangan pertama sejak pertama kali kita bertemu. Entah karena apa, rasa itu muncul dengan sendirinya yaitu ada getaran cinta pada diriku ketika melihatmu dan disaat itu pula ku coba melawan perasaan ini, perasaan dimana aku mencintaimu. Waktu terus berjalan Aris, kita semakin dekat, akrab, bahkan kita sering bersama bahkan kau anggap aku lebih dari seorang teman, bukan sebagai seorang kekasih atau apapun tapi sebagai seorang sahabat. Hanya sebagai seorang sahabat saja, aku telah bahagia karena aku bisa lebih dekat denganmu. Dalam waktu 2 tahun itu pula aku mencoba memendam perasaan ini, aku berharap dengan bergulirnya waktu persaan itu akan hilang, tapi ternyata itu salah bahkan aku semakin tergiur dengan dirimu dan aku terlena dengan perasaan cinta yang semakin menyelimutiku kini. Maafkan aku Aris, aku terpaksa mengungkapkan semua ini karena aku tak ingin terluka dalam waktu yang lebih lama lagi. Maafkan aku, maafkan aku Aris!! ‘’
‘’ Nggak mungkin, ini nggak mungkin. Kamu bercanda kan Tyas, kamu nggak mungkin mencintai aku. ‘’
‘’ Aku serius Aris, aku serius, aku nggak bercanda. ‘’
‘’ Lalu kenapa kamu bilang sekarang? Kalau kamu bener cinta sama aku, lalu kenapa jika aku naksir dengan gadis lain kamu selalu bantu aku untuk aku deket sama dia? ‘’
‘’ Aku bilang sekarang karena aku tak ingin persahabatan kita hancur begitu saja hanya karena perasaan ini. Dan kenapa aku selalu bantu kamu, itu karena aku ingin kamu bahagia Aris, biarlah aku yang terluka asalkan kau bahagia. ‘’
‘’ Maafkan aku Tyas, ternyata selama ini kamu terluka karena aku. ‘’
‘’ Aku iklas melakukan semua itu asalkan aku bisa melihatmu bahagia. ‘’
‘’ Kamu memang sahabatku yang terbaikabatku yang terbaik. Tapi maaf aku tak bisa menganggap kamu lebih dari seorang sahabat. ‘’
‘’ Jika memang itu keputusannmu aku akan berusaha menerimanya Aris tapi aku ingin persahabatan kita akan tetap utuh, aku tak ingin persahabatan kita hancur hanya karena hal ini. ‘’
‘’ Baiklah, tapi maaf aku telah membuatmu kecewa. ‘’
‘’ Sudah lupakan saja, aku akan berusaha menerima keputusan ini. ‘’ meninggalkan Aris dengan membawa perasaan sedih dan kecewa yang ia rasakan.
Setelah kejadian itu, keesokan harinya mereka saling bertemu lagi. Tapi hubungan mereka tak seperti biasanya, mereka seperti tak saling kenal dan masing-masing dari mereka berusaha untuk menjaga perasaan sahabatnya. Tapi semua itu salah, cara yang mereka lakukan hanyalah akan membuat perasaan sahabatnya terluka bahkan diri merekapun juga terluka karena mereka tak pernah seperti ini sebelumnya. Perasaan cinta dan kasih sayang membuat keduanya saling berjauhan bahkan persahabatan yang telah mereka bangun selama 2 tahun ini akan hancur karena cinta. Kata orang cinta itu indah tapi tidak untuk Tyas, menurutnya cinta itu menyakitkan, cinta hanya membuatnya terluka bahkan cinta membuat orang yang disayanginya yaitu Aris menjauh darinya. Masa-masa akhir SMA mereka berubah menjadi gelap, hitam, bahkan hanya kenangan-kenangan indah yang tertinggal. Tak ada lagi sosok mereka berdua yang seperti dulu, yang selalu dipenuhi oleh warna-warni cerita, canda, dan tawa. Kini semuanya telah hilang, telah hancur begitu saja.
Setelah selesai UN dan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan, mereka semua bergembira. Tapi ada ucapan selamat dari Aris untuk Tyas dan sebaliknya. Mereka saling menjauh satu sama lain. Sekarang waktunya mereka menggapai semua angan dan cita-citanya dan mencari jalannya masing-masing. Mereka berdua memilih untuk kuliyah tapi dengan kampus yang berbeda agar mereka dapat melupakan segala kenangan yang telah berlalu itu. Dilain waktu Aris menemui Tyas dan memberi selembar kertas yang berisi :
Dear : Tyas
Kenangan tlah berlalu, masa-masa kita bersama telah terlewati, semua album kenangan telah tertutup. Kini waktunya untuk kita melewati jalan baru, melewati jalan yang belum pernah kita tempuh sebelumnya. Dan merangkai sesuatu yang baru dalam lembaran yang baru pula. Gapailah semua angan dan impianmu duhai sahabatku, lupakanlah aku. Lupakanlah aku yang pernah mebuatmu hancur dan terluka seperti sekarang. Aku hanyalah kenanganmu dan kenangan itu akan abadi untuk selamanya, takkan penah terkikis masa dan waktu. Hingga suatu masa nanti tunjukkanlah pada dunia bahwa kau mampu berdiri dengan kokoh disana tanpa adanya diriku disampingmu. Tanpa aku disampingmu.
Sampai bertemu kembali, saat itu aku akan melihatmu bangkit dan kau telah menggapai semua angan yang kau impikan.
                                                                                                                                                                Sahabatmu
                                                                                                                                                                      Aris
Begitulah sepucuk  surat selamat tinggal yang Aris berikan untuk Tyas, dan  Tyas pun juga membalas surat tersebut dengan penuh harapan :
Dear : Aris
Terimakasih Aris, terimakasih atas semua kebahagiaan yang pernah kau berikan padaku selama ini. Dan maafkan aku yang pernah meminta sesuatu yang lebih dari itu. Kenangan memang telah berlalu tapi hanya satu pintaku kenanglah aku dalam hatimu dan jangan lupakan aku dari ingatan memorimu. Aku disini akan setia menantimu, menanti kedatanganmu dalam hidupku. Walaupun aku tau kau pinta aku tuk lupakanmu, tapi itu sulit tukku lakukan karena jiwa dan hati ini telah terikat olehmu. Doaku slalu tertuju olehmu, semoga kau slalu bahagia. Itulah harapanku untukmu.
Aku akan menanti kedatanganmu duhai sahabatku.
                                                                                                                                                                Salam Harapan
                                                                                                                                                                         Tyas
Dengan bergulirnya waktu mereka menjalani kegiatannya masing-masing, sibuk menemukan jati diri mereka masing-masing. Tapi mereka akan selalu ingat semua kenangan itu sampai kapan pun walau hari-hari mereka dipenuhi dengan kesibukan. Mereka sibuk dengan mimpi-mimpi mereka dan mereka juga berjuang untuk meraih semua angan dan mimpi itu.
7 tahun kemudian
Waktu demi demi waktu telah berlalu. Semua yang mereka inginkan telah mereka dapatkan dengan jerih payah mereka selam ini. Selama 7 tahun itu pula tak pernah ada komunikasi dari mereka berdua, perasaan rindu pasti mereka rasakan tapi apa boleh buat mereka saling menghindar satu sama lain. Setelah bergulirnya waktu perasaan Tyas dengan Aris mungkin telah hilang, tapi ternyata itu salah. Tyas masih memegang teguh janjinya yang pernah ia tulis dalam suratnya bahwa ia akan selalu setia menanti Aris sampai kapan pun. Janji itu ia bawa bersama dengan luka yang masih menyelimutinya selama 7 tahun ini. Suatu ketika dihari ia ulang tahunnya ada suara dari luar rumahnya.
‘’ Pagi. ‘’
‘’ Pagi…. Aris. “ ( terkejut melihat Aris tepat didepannya )
‘’ Selamat ulang tahun Tyas. ‘’
‘’ Mengapa kamu datang Aris. Bukankah kau yang telah menyuruhku untuk melupakanmu, tapi mengapa kini kau datang lagi. ‘’
‘’ Itu kesalahan terbesar aku Tyas, untuk menyuruhmu melupakan aku. Selama 7 tahun ini aku selalu terbayang-bayang akan dirimu. ‘’
‘’ Maksud kamu? ‘’
‘’ Sebenarnya aku mencintaimu. ‘’
‘’ Bukankah kamu yang bilang bahwa aku tak lebih dari seorang sahabat untukmu. ‘’
‘’ Bukan Tyas, bukan. Bukan aku tak mencintaimu tapi aku tak ingin membuatmu terluka ketika itu, sebenarnya selama ini aku juga terluka karena telah ku sadari begitu berartinya kau dalam hidupku dan aku tak bisa jauh darimu. Inilah saat yang tepat untuk aku menghapus segala kesedihanmu dan untuk aku mengungkapkan semuanya karena kau telah menggapai semua angan dan impianmu tanpa adanya diriku disampingmu seperti yang pernah aku tulis dalam surat 7 tahun  yang lalu itu. ‘’
‘’ Ini. ‘’ ( menunjukkan surat 7 tahun yang lalu )
‘’ Kamu masih menyimpannya? ‘’
‘’ Iya, aku masih menyimpannya. Seperti aku masih menyimpan semua perasaan dan cinta itu sampai sekarang. ‘’
‘’ Jadi….’’
‘’ Aku masih setia kepadamu. ‘’
‘’ Maafkan aku yang telah membiarkanmu sendiri selama ini. ‘’
‘’ Telah ku maafkan semuanya Aris. ‘’
‘’ Semua telah kita lewati Tyas, telah kita lewati tanpa adanya kau dalam hidupku dan sebaliknya, aku menyesal telah berbohong padamu ketika itu dan kini ku sadar bahwa kita adalah satu. Izinkan aku untuk menjadi kekasihmu. ‘’
( Tyas mengangguk dan tersenyum )
Semua rintangan yang telah mereka lewati kini berujung pada kebahagiaan. Semua teka-teki hidup kini terjawab sudah. Akhirnya mereka kini akan selalu bahagia bersama selamanya karena mereka satu.


Sekian postingan saya untuk kali ini. Satu pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah tersebut adalah jangan pernah kalian menyimpan dan membohongi perasaan kalian karena itu akan menimbulkan suatu luka dan sakit hati yang teramat dalam.

No comments: